
1. Average Earnings Index (AEI) adalah sebuah indikator yang mengukur rata-rata upah, termasuk bonus yang dibayarkan kepada pekerja.
Jika nilai Average Earnings Index +Bonus Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
2. Average Hourly Earnings adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat inflasi dari jumlah upah yang dibayarkan oleh para pemilik usaha diluar sektor pertanian.
Jika nilai Average Hourly Earnings AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
3. ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukkan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika nilai ADP Nonfarm Employment Change turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
4. Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) mengumumkan tingkat suku bunga nasional setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
5. Beige Book adalah sebuah laporan yang dikeluarkan oleh FED tentang kebijakan ekonomi dan tingkat suku bunga AS.
6. British Retail Consortium (BRC) Retail Sales Monitor adalah sebuah indikator yang mengukur nilai perubahan penjualan tertinggi pada sejumlah toko yang sama dengan tidak memasukkan jumlah toko yang dibuka pada tahun lalu.
Jika nilai BRC Retail Sales Monitor tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
7. Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
8. Business Survey Index (BSI) Manufacturing Conditions adalah sebuah indikator yang mengukur kondisi bisnis secara keseluruhan dari sektor manufaktur. Indikator ini didapat dari sebuah survey terhadap responden apakah ada kenaikan, penurunan atau stagnasi dari aktifitas bisnis perusahaan manufaktur. Dalam negara maju, sektor manufaktur merupakan sektor yang sangat penting dan menonjol peranannya dalam perekonomian. Para investor dan trader melihat indikator BSI sebagai garis besar dari survey Tankan yang akan segera direlease.
Jika nilai BSI Large Manufacturing Conditions Jepang turun maka nilai mata uang Yen telah mengalami penurunan.
9. Business Inventories adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat produksi barang oleh perusahaan manufaktur, dan penjualan skala besar dan kecil.
Jika nilai Business Inventories AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
10. Capital Spending adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat pengeluaran dari sektor bisnis swasta.
Jika nilai Capital Spending Jepang turun maka nilai mata uang Yen akan mengalami penurunan.
11. Chicago Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pertumbuhan bisnis di wilayah Chicago. Indikator ini didapat berdasarkan survey terhadap sejumlah manajer pembelian yang berpendapat tentang naik atau turunnya setiap aktifitas perusahaannya.
Jika nilai Chicago PMI naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
12. Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Jika nilai CPI suatu Negara naik maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami kenaikan.
13. Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.
Jika nilai Core CPI suatu Negara naik maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami kenaikan.
14. Consumer Confidence adalah sebuah index yang mengukur mood konsumen terhadap prospek perekonomian di suatu negara di masa mendatang.
Jika nilai Consumer Confidence suatu Negara turun maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami penurunan.
15. Current Account adalah sebuah indikator yang menghitung Ekspor Netto (Ekspor dikurangi Impor) dari barang-barang, jasa-jasa, arus pendapatan, dan transfer antar negara. Current Account merupakan laporan akuntansi negara yang cukup relevan terhadap perekonomian. Didalamnya termasuk laporan Trade Balance, dan para trader hanya berfokus pada nilai arus pendapatan dan transfer unilateral saja.
Jika nilai Current Account Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
16. Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi dari sisi konsumen saat membeli barang dan jasa dikurangi dengan sektor makanan dan energi.
Jika nilai Core PCE Price Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
17. Consumer Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur sikap konsumen terhadap situasi saat ini dan dimasa mendatang.
Jika nilai Consumer Sentiment AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
18. Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Realized adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pertumbuhan sektor ritel berdasarkan pendapat para CEO perusahaan mengenai kenaikan atau penurunan penjualan sektor ritel perusahaannya pada tahun lalu. Komponen Retail Sales merupakan sebuah komponen terbesar dalam konsumsi nasional.
Jika nilai CBI Distributive Trades Realized turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
19. Consumption Indicator adalah sebuah indikator yang menghitung total uang yang dikeluarkan konsumen dalam membeli barang dan jasa. UBS sebagai badan survey ekonomi di Swiss merelease indikator ini tiga bulan sebelum statistik pemerintah direlease.
Jika nilai Consumption Indicator Swiss naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan.
20. Core Durable Goods Orders adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari Core Durable Goods Orders. Nilainya didapat dari total Durable Goods Orders dikurangi dengan komponen bahan baku untuk sektor Transportasi.
Jika nilai Core Durable Goods Orders AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
21. Claimant Count Change adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pengangguran yang ingin mendapatkan tunjangan dari pemerintah pada bulan lalu.
Jika nilai Claimant Count Change Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
22. Confederation of British Industry (CBI) Industrial Trends Orders adalah sebuah indikator yang mengukur order pembelian barang oleh perusahaan manufaktur lokal.
Jika nilai CBI Industrial Trends Orders turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
23. Core Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan Retail Sales yang nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Jika nilai Core Retail Sales AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
24. Crude Oil Inventories adalah sebuah indikator yang dirilis mingguan yang mengukur kenaikan persediaan minyak mentah untuk dijual yang dimiliki oleh perusahaan terkemuka di AS.
Jika nilai Crude Oil Inventories AS naik maka nilai mata uang AS akan mengalami kenaikan.
25. Core Machinery Orders adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat permintaan barang akan mesin manufaktur diluar sejumlah barang yang terkait dengan siklus penjualan.
Jika nilai Core Machinery Orders Jepang naik maka nilai mata uang Yen telah mengalami kenaikan.
26. Durable Goods Orders adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah permintaan bahan baku oleh perusahaan manufaktur domestik. Bahan baku yang dipesan adalah bahan baku yang mempunyai umur ekonomis yang lebih dari 3 tahun seperti komponen mobil, komputer, alat-alat berat, dan pesawat terbang.
Jika nilai Durable Goods Orders AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
27. DCLG House Price Index adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat kenaikan harga (Inflasi) rumah. Department for Communities and Local Government (DCLG) adalah lembaga resmi yang menyusun laporan ini dari 25000 penerima kredit rumah di Inggris.
Jika nilai DCLG House Price Index Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
28. Empire State Business Conditions Index adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan dari kondisi bisnis untuk sektor manufaktur untuk wilayah New York. Index ini dibuat berdasar survey untuk semua level bisnis utama. Jawaban responden dapat berupa naik, turun atau stagnan.
Jika nilai Empire State Business Conditions Index AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
29. European Central Bank (ECB) Monthly Bulletin adalah sebuah buletin ECB yang berisi data statistik mengenai tingkat suku bunga yang nantinya dikorelasikan dengan situasi ekonomi dan kestabilan mata uang Euro.
30. European Central Bank (ECB) Governing Council sebagai Bank Sentral Uni Eropa merelease tingkat suku bunga Uni Eropa setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Uni Eropa tetap maka nilai mata uang EUR akan tetap nilainya.
31. Existing Home Sales adalah sebuah indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah yang terjual pada bulan lalu.
Jika nilai Existing Home Sales AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
32. Factory Orders adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pembelian bahan baku dan bahan jadi oleh perusahaan manufaktur domestik/lokal.
Jika nilai Factory Orders suatu Negara naik maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami kenaikan.
33. Federal Open Market Committee (FOMC) merelease tingkat suku bunga Amerika Serikat delapan kali dalam setahun. Jika ada tekanan inflasi biasanya bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga lokal.
Jika nilai suku bunga AS sama dengan prediksi pasar maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
34. Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah data ekonomi yang menghitung total nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara pada satu kali periode. GDP dipercaya sebagai alat pengukur aktifitas dan pertumbuhan di suatu negara. Bagi Investor asing data GDP dan nilai pertumbuhannya dapat memberi gambaran untuk melakukan investasi atau malah mengurungkan niatnya. Jika prospek GDP membaik maka para investor asing akan berani membeli saham dan surat berharga lainnya dinegara tersebut. Nilai GDP yang meningkat akan membuat bank sentral untuk menaikkan tingkat suku bunga dalam usahanya mengawasi pertumbuhan ekonomi. Semua aktifitas ekonomi yang terdapat dalam GDP akan menaikkan tingkat permintaan akan mata uang lokal.
Jika nilai GDP suatu Negara naik maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami kenaikan.
Jika nilai GDP suatu Negara tetap maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami kenaikan.
35. German Ifo Business Climate Index adalah indikator ukuran yang menggambarkan keinginan perusahaan industri, konstruksi, borongan dan eceran dalam berinvestasi di Jerman. Komunitas yang terlibat telah mencapai 7000 perusahaan yang memprediksi iklim investasi selama enam bulan kedepan. Indeks ini hampir sama dengan ZEW. Indeks IFO berkisar antara -100 sampai dengan 100.
Jika nilai German Ifo Business Climate Index turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
36. German Information and Forschung (Ifo) Business Expectations Index adalah sebuah indikator yang mengukur nilai respon sejumlah perusahaan terhadap prospek perekonomian di masa mendatang.
Jika nilai German Ifo Business Expectations Index turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
37. Halifax House Price Index adalah sebuah indikator yang menghitung harga rata-rata rumah di Inggris berdasar survey Halifax Bank of Scotland (HBOS). Halifax merupakan sebuah badan resmi pemerintah yang membuat index terutama tentang pinjaman lunak (mortgage) perumahan.
Jika nilai Halifax House Price Index naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Jika nilai Halifax House Price Index tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
38. Housing Starts adalah Indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah baru yang dibangun dalam per bulannya. Sebagian besar data surveinya didapat dari aplikasi dan ijin yang diajukan untuk membangun rumah. Indikator yang satu ini biasanya bukan merupakan salah satu penggerak utama market. Namun, karena dapat mendeteksi tren perekonomian, data Housing Starts dianggap sebagai salah satu indikator penting. Penurunan pada Housing Starts menunjukkan melambatnya perekonomian.
Jika nilai Housing Starts AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
39. Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang mengukur level aktivitas dari para manager pembelian dalam membeli sektor jasa.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing Composite AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
40. Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang menghitung aktifitas bisnis dari manajer pembelian dari sektor manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
41. Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Prices adalah sebuah indikator yang menghitung inflasi bulanan dari barang dan jasa yang dibeli oleh seluruh perusahaan manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Prices AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
42. Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Composite adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat aktivitas Manajer Pembelian dari Sektor Jasa seperti Manajemen Permintaan Barang, Tenaga Kerja dan Pengiriman Barang Pesanan.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing Composite AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
43. Import Price Index adalah sebuah indikator yang menghitung persentase kenaikan harga (inflasi) dari barang-barang yang diimpor.
Jika nilai Import Price Index AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
44. Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain)
Jika nilai Industrial Production suatu negara turun maka nilai mata uang negara tersebut akan mengalami penurunan.
45. Leading Index adalah sebuah indikator ekonomi yang perhitungannya menggabungkan sepuluh indikator ekonomi penting yaitu rata-rata jam kerja mingguan, jumlah permintaan, ekspektasi konsumen, penjualan rumah, harga saham, dan tingkat suku bunga.
Jika nilai Leading Index Swiss turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
46. Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI dari sektor Industri. Sama dengan PMI, indikator ini didapat dari survey terhadap para Manajer Pembelian.
Jika nilai Manufacturing PMI suatu Negara turun maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami penuruanan.
47. Manufacturing Production, komponen terbesar dari data Industrial Production, dapat diprediksi secara akurat dari total jam kerja dari laporan ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan terbesar dari data ini adalah dimasukkannya komponen tingkat produksi pelayanan publik yang bisa sangat dipengaruhi oleh perubahan (contohnya perubahan cuaca).
Jika nilai Manufacturing Production Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
48. Machine Tool Orders adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat permintaan barang yang dipesan dengan mesin pada perusahaan manufaktur.
Jika nilai Machine Tool Orders Jepang naik maka nilai mata uang Yen akan mengalami kenaikan.
49. Mortgage Approvals adalah sebuah data ekonomi yang menghitung jumlah rumah yang digadaikan(hipotekan) pada bulan lalu. Naiknya data ini akan membuat trend pasar perumahan bergerak positif. Pasar Perumahan adalah faktor penting yang cukup berpengaruh terhadap nilai konsumsi(C) negara karena nilainya mencapai 2/3 dari bagian konsumsi negara.
Jika nilai Mortgage Approvals Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
50. National Home Price Index(HPI) adalah sebuah indikator yang disusun oleh lembaga S&P/Case-Shiller US yang menghitung perubahan harga rata-rata rumah di 20 daerah metropolitan di Amerika Serikat.
Jika nilai National HPI Composite-20 turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
51. Nationwide House Prices adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan rata-rata harga rumah di Inggris. Indikator ini merupakan indikator utama dalam mengukur tingkat kenaikan harga (inflasi) di sektor perumahan.
Jika nilai Nationwide House Prices Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
52. Net Lending to Individuals adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah hutang yang termasuk didalamnya adalah kredit perumahan, kartu kredit dan transfer elektronik.
Jika nilai Net Lending to Individuals Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
53. New Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah rumah baru yang juga telah dijual pada bulan lalu.
Jika nilai New Home Sales AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
54. Nonfarm Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya pair mata uang yang terkait dengan USD.
Jika nilai Nonfarm Employment Change AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
55. Nonfarm Productivity adalah sebuah indikator yang mengukur produksi nasional dari barang dan jasa diluar sektor pertanian.
Jika nilai Nonfarm Productivity AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
56. Pending Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan pemesanan rumah, kondominium dan mini kondominium disuatu negara.
Jika nilai Pending Home Sales AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
57. Personal Spending adalah sebuah indikator yang mengukur jumlah konsumsi masyarakat untuk membeli barang dan jasa.
Jika nilai Personal Spending AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
58. Producer Price Index (PPI) Input adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi (persentase dari kenaikan harga) dari barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan manufaktur. Kenaikan harga dari bahan baku yang dibeli akan dibebankan kepada konsumen. PPI disebut juga sebagai indikator terpercaya dalam mengukur tingkat inflasi konsumen.
Jika nilai PPI Input Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
59. PPI(Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur(pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikkan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikkan tingkat suku bunga.
Jika nilai PPI AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
60. Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat penjualan sektor ritel nasional.
Jika nilai Retail Sales suatu Negara turun maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami penurunan.
61. Rightmove House Price Index adalah sebuah indikator yang menghitung rata-rata perubahan harga rumah dalam satu bulan disuatu negara.
Jika nilai Rightmove House Price Index Inggris turun maka nilai mata uang GBP telah mengalami penurunan.
62. Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) House Price Balance adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan harga rumah di Inggris.
Jika nilai RICS House Price Balance turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
63. Services Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktivitas dari para manager pembelian untuk membeli jasa yang dibutuhkan.
Jika nilai Services PMI Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
64. Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI yang biasa digunakan oleh negara Swiss.. PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Jika nilai SVME PMI turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
65. Swiss National Bank (SNB) Governing Board selaku Dewan bank sentral Swiss merelease tingkat suku bunga nasional empat kali dalam setahun.
Jika nilai Suku Bunga Swiss tetap maka nilai mata uang CHF akan tetap nilainya.
66. Tankan Large Manufacturers Index adalah sebuah indikator yang mengukur kondisi bisnis dari seluruh perusahaan manufaktur di Jepang. Sektor yang menjadi perhatian adalah penawaran dan permintaan barang, harga, penjualan, dan kondisi tenaga kerja.
Jika nilai Tankan Large Manufacturers Index turun maka nilai mata uang Yen akan mengalami penurunan.
67. Tankan Lg. Non-Manufacturers Index adalah indikator yang menghitung kondisi bisnis dari seluruh perusahaan jasa di Jepang. Bidang yang disurvey sama seperti indikator Tankan Large Manufacturers Index.
Jika nilai Tankan Large Non-Manufacturers Index turun maka nilai mata uang Yen akan tetap nilainya.
68. Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance suatu Negara naik maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami kenaikan.
69. FED akan menawarkan kembali obligasi Term Auction Facility (TAF) dengan jatuh tempo 28 hari senilai 50 milyar dollar ke bank-bank terkemuka dunia. Kredit ini bermanfaat untuk menaikkan jumlah persediaan uang di Amerika.
70. Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
71. Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Jika nilai Unemployment Rate suatu Negara naik maka nilai mata uang Negara tersebut akan mengalami penurunan.
72. Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung (ZEW) Economic Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur sentimensi dari para investor. Indikator bulanan ini merefleksikan selisih antara para investor yang optimis dan pesimis.
Jika nilai ZEW Economic Sentiment naik maka nilai mata uang Euro akan mengalami kenaikan.
Jika nilai German ZEW Economic Sentiment tetap maka nilai mata uang Euro akan tetap nilainya.